Senin, 01 Juni 2015

Trip to Japan (Tokyo, Kyoto, Osaka) Desember 2014. Catatan perjalanan backpackeran ke Jepang, antara travelling dan fangirling

Awalnya aku tidak sebegitu ngototnya untuk pergi ke Jepang, entah kenapa hal ini terpikirkan sewaktu galau di malam ulang tahunku yang ke 25 tanggal 7 Agustus, tidak ada satu orangpun yang memberikan kado  ataupun ucapan yang special (childish sekali >_<) kemudian jadi terpikir untuk memberikan hadiah ke diri sendiri yang kemudian di amini oleh kak Fendi, dia mengatakan tidak ada salahnya untuk mengapresiasi diri sendiri dan hadiah itu adalah solo travelling ke Jepang bulan Desember, as you know the airfare is so damn crazy on December and ss6osaka (Super Show 6 World Tour, konser super junior) has announced already on 5th till 7th hehe! Ya, aku lebih dulu mengantisipasi untuk pergi sendirian karena jarang ada teman yang mau diajak untuk gembel bersama ke negara yang agak jauh dengan tiket yang tidak terlalu murah. Aku mulai berburu tiket ss6 dan memantau harga tiket pada maskapai-maskapai low cost, sampai pada akhirnya ada teman yang sama-sama elf, sebut saja namanya Isty, awalnya dia mengira aku akan menonton SS6 di Singapore, sewaktu aku bercerita  tentang rencanaku ternyata dia langsung tertarik.
Ada beberapa problem besar yang harus diselesaikan lebih dulu, yang pertama tiket ss6, tiket pesawat, dan akomodasi. Kenapa aku lebih mengutamakan tiket ss6 lebih dulu daripada maskapai? karena jika sudah punya tiket ss6 aku bisa menyesuaikan dari mana aku harus berangkat, apakah dari Tokyo atau Osaka.

1.    Tiket ss6 ini jadi momok tersendiri, awalnya ada Elf Indonesia (sebut aja namanya Syulala) yang kuliah di Jepang yang menjanjikan ada temannya seorang Japanese Elf yang memiliki extra ticket untuk tanggal 5 Desember  tapi kemudian Syulala bingung bagaimana cara aku membayarnya, aku memberikan piihan melalui paypal atau western union, tapi Syulala malah menolak, dia meminta aku mentransfer ke rekening Indonesianya sewaktu dia pulang ke Indonesia September nanti, aku mengira Syulala sudah terlebih dahulu membayarkan harga tiket ke temannya dan aku hanya tinggal mengganti uangnya, tap ternyata tidak, dan tentu saja tiket itu langsung di jual si empunya ke orang yang lebih membutuhkan >_< payahnya lagi aku tau itu ketika sudah akhir September, padahal tiket peawatku sudah issued. Aku mulai mencari tiket lagi via twitter, sebelum aku dijanjikan oleh Syulala awalnya aku mencoba me mention salah satu Malaysian Elf (Zureq)  yang lumayan famous di dunia per’elf’an yang sedang study di Japan, meminta dicarikan tiket, tapi dari Syulala mengatakan bahwa akan membuang waktu meminta bantuan Zureq  karena dia hanya akan membaantu elf yang famous saja, dan aku dengan mudahnya percaya begitu saja, tentu karena kami satu kebangsaan. Dan ya aku hanya mengandalkan Syulala untuk masalah tiket. Putus asa aku mencoba menghubungi Zureq lagi via twitter,  tidak di sangka dia fast respon sekali, katanya dia punya satu extra tix karena dia ada exam di hari Jumat dan untuk tiket Isty dia akan mencoba menghubungi temannya yang lain. Beres lah kemudian masalah tiket.

2.   Tiket pesawat, ahayyy ini seperti berkejar-kejaran dengan waktu, parahnya lagi saat itu aku lebih sering mendapat Dinas Luar, jadi tiap selesai meeting malam di saat roommate lagi enak-enaknya tidur, aku kembali bergelut dengan laptop dan bergerilya membanding-bandingkan harga tiket, karena akan menonton tgl 5 paling tidak aku berangkat ke Tokyo tgl 30 nov dan kembali via Osaka tanggal 7 Des, atau pergi via Osaka tgl 4 dan kembali via Tokyo 11 Des. Tapi karena terlalu beresiko cuti ditanggal-tanggal sibuk akhir tahun jadi aku skip opsi kedua, kecuali memang tiket murahnya ada ditanggal itu. Tapi ternyata tiket ke Osaka jauh lebih mahal daripada via Tokyo, awalnya ada promo Air Asia Surabaya-Narita Rp.1,900xxx tapi aku masih belum book karena masih ragu, karena menurutku harusnya bisa dapat dengan harga Rp.1.500xxx hahaha, tiba-tiba harganya sudah berubah dan aku tidak menyadari akhir book promonya hari itu. Setelah berhari-hari bersabar datanglah promo diskon Air Asia all route, kalau tidak salah 20% tapi via Haneda, langsung saja aku book Surabaya-Haneda Rp.1,9xx.xxx one way (belum termasuk processing fee), hmm tunggu, tapi kenapa lewat Surabaya? Karena tiket Banjarmasin-Surabaya jauh lebih murah daripada Banjarmasin-Jakarta yang selangit. Untuk pulangnya Air Asia sudah tidak bisa diharapkan, dari Osaka paling murah 3,5jt, satu-satunya maskapai yang murah cuma Jetstar sekitar 3jt rupiah dan harus transit di Manila 1 jam dan di Singapore 14 jam, Isty kelihatan seneng-seneng saja transit lama di Singapore, katanya sekalian foto-foto di merlion -__- nah jadi yang perlu aku garis bawahi, tiket yang aku dapat bukanlah tiket yang sedang promo besar karena rencana kepergianku juga mendadak, sebenarnya biaya tiket bisa ditekan. Sebagai gambaran, terakhir aku booked tiket Surabaya-KL, KL-Narita untuk tahun depan hanya 1,1 jt rupiah