Minggu, 19 Agustus 2018

Pengalaman Mengajukan Multiple Visa Korea Selatan Ternyata Mudah!!!


Ke”isengan” ini bermula setelah terbuai dengan suara Kyuhyun yang merdu sewaktu solo konsernya di Bangkok Maret 2017 lalu. Wanita impulsive ini kemudian berencana ingin menonton atau setidaknya kembali lagi ke Korea untuk menonton konsernya di Seoul setelah dia keluar wamil, selain itu ada beberapa orang teman yang semangat banget diajakin ke Korea, so, yuk lah kapan-kapan mau open trip. Apalagi sekarang untuk pengajuan multiple visa Korea tidak diperlukan lagi tiket PP dan bukti akomodasi.

Ada delapan kategori yang dapat mengajukan multiple visa Korea:































Pada November 2017 lalu secara tidak sengaja sewaktu dalam bus perjalanan dari Madinah ke Makkah saya menerima pesan line dari Christine, dia cerita baru saja membeli tiket Kwave Music Festival 2 di Malaysia tanggal 12 Januari 2018. Sebelumnya sewaktu announcement Kwave di Kuala Lumpur, sempat terpikirkan pergi menonton, hanya saja saya masih bertekad untuk menabung lebih banyak supaya 2019 nanti bisa menonton solo concert Kyuhyun di Seoul. Setelah saya cek harga tiket Kwave lumayan terjangkau, seat yang kami pilih pun cuma 500rb’an dan tidak terlalu jauh dari stage hanya saja free seating jadi harus extra waktu buat antri. Singkat cerita, karena ke Kuala Lumpur harus transit dahulu di Jakarta,kenapa tidak sekalian saja mengajukan visa langsung ke Kedutaan toh saya juga sekalian cuti.

Sepulang nonton Kwave, flight saya dari Kuala Lumpur tiba pukul 01.00 dini hari yag memaksa saya harus menghabiskan malam di Soekarno Hatta, spot favorite saya adalah di area kedatangan terminal 2D tepat disebelah kiri area kedatangan tanpa harus keluar bangunan terminal, disana terdapat banyak bangku-bangku panjang yang biasa digunakan oleh petugas airport untuk tidur. Pagi harinya sekitar pukul 8.00 pagi saya langsung memesan taksi untuk meletakkan koper di Hotel dan lanjut wara-wiri buat foto dan ke Kedutaan, saya sengaja menginap di Pomelotel yang tidak jauh dari Kedutaan Korea Selatan supaya bisa jalan kaki keesokan harinya untuk mengambil visa.  

Hectic kantor beberapa minggu sebelum cuti membuat saya tidak sempat melengkapi persyaratan dokumen, saya belum foto terbaru dan mengisi formulir visa, karena ada beberapa bagian isian yang tidak saya mengerti, tadinya saya mau minta bantuan Christine yang bahasa Inggris nya fasih, tapi karena sewaktu di KL kami terlalu riang gembira mengejar adek-adek Halo yang ngadain meet and greet di Nu Sentral jadilah saya kelupaan.  Untuk pasfoto, dari rekomendasi di internet ketemu lah dengan Matafoto di daerah Matraman Raya yang katanya sudah biasa melayani foto untuk visa, cukup bilang visa apa mbak-mbaknya sudah hafal ukurannya dan cukup ditunggu 10 menit sudah selesai. Sembari menunggu foto  dicetak saya mengisi form aplikasi visa sambil googling bagaimana mengisi bagian-bagian yang saya tidak mengerti. Setelah selesai semuanya saya langsung pesan Grab ke Kedutaan yang kata mas-masnya  pasrah karena harus melewati daerah Kuningan yang sedang macet. Sewaktu dalam mobil, mas Grab penasaran saya mau ngapain di kedutaan, saya bilang aja ada urusan sedikit, tapi dia nanyaaa mulu, sampe dia bilang sambil bercanda, “nih mba nya pasti mau bikin visa ya buat nikah ama orang Korea, iya kan, bener kan mba??” anjirrrr.

Consular Section, bagian pengajuan visa


Pukul 11.00 saya tiba di Kedutaan, gedung tempat pengurusan visa ada disebelahnya dibagian Konsulat. Ketika masuk melewati pemeriksaan security, ktp saya dicek, tas saya diperiksa dan ditanya kepentingannya, lalu disuruh masuk dibagian belakang gedung. Perlu diingat bahwa pengajuan visa hanya dilayani dari jam 09.00-11.30, nomor antrian saya saat itu 112 sedangkan nomor pada loket baru menunjukkan nomor 50. Bisa dibayangkan jika 112 orang itu minimal mengajukan single entry, berapa pemasukan mereka perharinya.






Antrian di loket pengajuan visa

Proses pengajuan sangat dokumen ini sebenernya sangat cepat, jadi walaupun nomor antrian 112 tapi ga nunggu lama. Ketika nomor saya dipanggil petugas memeriksa kelengkapan dokumen, memeriksa paspor saya dan bilang bahwa saya belum bisa mengajukan multiple visa korea karena saya hanya pernah satu kali ke Korea (padahal sudah 2x tapi hanya ada satu visa korea karena saya menggunakan visa Jepang untuk kunjungan kedua) Tapi ketika saya bilang saya PNS, dia cuma mengatakan “Ooooo mbaknya PNS”, lalu dia meminta fotokopi SK yang sudah saya lampirkan dibagian belakang.

Semua dokumen yang sudah saya siapkan diambil oleh petugas dan membayar biaya visa di loket yang sama sebesar Rp. 1.224.000,- (pertanggal 9 April 2018 pembayaran biaya visa melalui KEB Hana Bank yang telah ditentukan, dan biaya naik menjadi Rp. 1.242.000,-) kemudian  diminta mengambil paspor keesokan harinya pada pukul 4 sore. Sebelumnya saya juga sempat nanya ke mbak petugasnya, emang harus minimal berapa kali ke korea buat ngajuin multiple visa korea? katanya sih minimal 2x lah biar lebih yakin (padahal kan yah di website kedutaan minimal 1x doank) sesuai di web Kedutaan ini


Bisa pulang kampung kapan aja :))

Untuk persyaratan multiple visa korea sih kurang lebih sama dengan pengajuan single entry, intinya agar kedutaan percaya bahwa tujuan kita kesana jelas.
1.       Form aplikasi visa
2.   Pasfoto 4 x 6 terbaru 2 lembar latar putih, satu lembar ditempel di form aplikasi.
3. Paspor dan fotokopinya, fotokopi paspor lama juga kalau udah banyak capnya.
4.       Surat keterangan kerja dalam bahasa Inggris
5.       Rekening Koran 3 bulan terakhir dan referensi bank
6.       SPT Tahunan, karena waktu itu baru bulan Januari dan belum lapor yang tahun 2018 jadi saya cuma melampirkan SPT tahun 2017, yaitu print SPT tahunan dari website DJP Online, fotokopi  lembar A2 dari bendahara kantor yang biasanya jadi acuan buat isi SPT, dan print email bukti penyampaian SPT tahunan melalui e-filling.
7.       Fotokopi SK pangkat terakhir, dan fotokopi kartu pegawai  yang telah dilegalisir


semuanya dokumen di steples dengan rapi dan disusun sesuai urutan. Sekarang persyaratannya semakin sedikit namun lebih strict.

Keesokan harinya sekitar pukul 3 siang saya kembali ke Kedutaan, ternyata deket banget dari Pomelotel, tinggal jalan kaki kedepan dan ngelewatin RS. Mitra. Loket pengambilan paspor/visa dibuka mulai pukul 2 siang, kita tinggal meletakkan bukti tanda terima didepan loket kemudian nama kita akan dipanggil oleh petugas. Saya mulai ngga enak hati saat orang-orang yang datang setelah saya justru namanya lebih dahulu dipanggil, bahkan saya sudah pasrah seandainya visa saya ditolak atau diturunkan statusnya menjadi single entry. Sepenglihatan saya, semua yang ambil paspor pada hari itu tidak ada yang visanya ditolak.
Alhamdulillah, setelah hampir 1 jam menunggu nama saya dipanggil juga, dan mbak petugasnya  bilang “mbak, multiple visa korea kan? dicek dulu mbak kalau ada yang salah”. Sepanjang jalan dari Kedutaan sampe hotel saya cuma bisa mesem-mesem sendirian, Kyuhyun…. aku datanggggg!!!



6 komentar:

  1. makasih mba udah sharing pengalamannya. btw, di syarat kedutaan kan minimal 1 kali pernah mengunjungi korea bisa mengajukan multiple visa, nah petugasnya kok bilang kalo mbak baru sekali gak bisa mengajukan ya?
    soalnya saya baru satu kali ke korea dan ingin mengajukan multiple. tolong infonya ya mba, makasih

    BalasHapus
  2. hi makasih sudah mampir :)

    waktu itu saya tanya balik ke petugasnya, 2 kali itu katanya buat amannya aja, 1x kali udh bisa kok, kemaren temen saya cuma 1x ke Korea berikutnya apply multiple di approve kok. good luck ya..

    BalasHapus
  3. permisi kak, saya pernah ke korea sekali kemarin maret dan bulain ini mau kesana lagi, disini saya mahasiswa, apakah kemungkinan bisa mengajukan? terimaksihhh

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sorry baru buka blog lagi.. Saya pernah denger kalau coba pakai surat keterangan atau semacam pernyataan gitu, alasan kenapa mesti mengajukan multiple visa, kenapa jadi mesti sering bolak balik ke Korea, tapi mungkin bisa pastikan lagi dengan telp bagian kedutaan ya.. good luck

      Hapus