Ke”isengan” ini bermula setelah terbuai dengan suara Kyuhyun
yang merdu sewaktu solo konsernya di Bangkok Maret 2017 lalu. Wanita impulsive
ini kemudian berencana ingin menonton atau setidaknya kembali lagi ke Korea
untuk menonton konsernya di Seoul setelah dia keluar wamil, selain itu ada
beberapa orang teman yang semangat banget diajakin ke Korea, so, yuk lah
kapan-kapan mau open trip. Apalagi sekarang untuk pengajuan multiple visa Korea tidak
diperlukan lagi tiket PP dan bukti akomodasi.
Ada delapan kategori yang dapat mengajukan multiple visa Korea:
Pada November 2017 lalu secara tidak sengaja sewaktu dalam
bus perjalanan dari Madinah ke Makkah saya menerima pesan line dari Christine,
dia cerita baru saja membeli tiket Kwave Music Festival 2 di Malaysia tanggal
12 Januari 2018. Sebelumnya sewaktu announcement Kwave di Kuala Lumpur, sempat
terpikirkan pergi menonton, hanya saja saya masih bertekad untuk menabung lebih
banyak supaya 2019 nanti bisa menonton solo concert Kyuhyun di Seoul. Setelah
saya cek harga tiket Kwave lumayan terjangkau, seat yang kami pilih pun cuma
500rb’an dan tidak terlalu jauh dari stage hanya saja free seating jadi harus
extra waktu buat antri. Singkat cerita, karena ke Kuala Lumpur harus transit
dahulu di Jakarta,kenapa tidak sekalian saja mengajukan visa langsung ke
Kedutaan toh saya juga sekalian cuti.
Sepulang nonton Kwave, flight saya dari Kuala Lumpur tiba
pukul 01.00 dini hari yag memaksa saya harus menghabiskan malam di Soekarno
Hatta, spot favorite saya adalah di area kedatangan terminal 2D tepat disebelah
kiri area kedatangan tanpa harus keluar bangunan terminal, disana terdapat
banyak bangku-bangku panjang yang biasa digunakan oleh petugas airport untuk tidur.
Pagi harinya sekitar pukul 8.00 pagi saya langsung memesan taksi untuk
meletakkan koper di Hotel dan lanjut wara-wiri buat foto dan ke Kedutaan, saya sengaja
menginap di Pomelotel yang tidak jauh dari Kedutaan Korea Selatan supaya bisa
jalan kaki keesokan harinya untuk mengambil visa.
Hectic kantor beberapa minggu sebelum cuti membuat saya
tidak sempat melengkapi persyaratan dokumen, saya belum foto terbaru dan
mengisi formulir visa, karena ada beberapa bagian isian yang tidak saya
mengerti, tadinya saya mau minta bantuan Christine yang bahasa Inggris nya
fasih, tapi karena sewaktu di KL kami terlalu riang gembira mengejar adek-adek
Halo yang ngadain meet and greet di Nu Sentral jadilah saya kelupaan. Untuk pasfoto, dari rekomendasi di internet
ketemu lah dengan Matafoto di daerah Matraman Raya yang katanya sudah biasa
melayani foto untuk visa, cukup bilang visa apa mbak-mbaknya sudah hafal
ukurannya dan cukup ditunggu 10 menit sudah selesai. Sembari menunggu foto dicetak saya mengisi form aplikasi visa sambil
googling bagaimana mengisi bagian-bagian yang saya tidak mengerti. Setelah
selesai semuanya saya langsung pesan Grab ke Kedutaan yang kata mas-masnya pasrah karena harus melewati daerah Kuningan
yang sedang macet. Sewaktu dalam mobil, mas Grab penasaran saya mau ngapain di
kedutaan, saya bilang aja ada urusan sedikit, tapi dia nanyaaa mulu, sampe dia
bilang sambil bercanda, “nih mba nya pasti mau bikin visa ya buat nikah ama
orang Korea, iya kan, bener kan mba??” anjirrrr.
Consular Section, bagian pengajuan visa |
Pukul 11.00 saya tiba di Kedutaan, gedung tempat pengurusan
visa ada disebelahnya dibagian Konsulat. Ketika masuk melewati pemeriksaan
security, ktp saya dicek, tas saya diperiksa dan ditanya kepentingannya, lalu
disuruh masuk dibagian belakang gedung. Perlu diingat bahwa pengajuan visa
hanya dilayani dari jam 09.00-11.30, nomor antrian saya saat itu 112 sedangkan
nomor pada loket baru menunjukkan nomor 50. Bisa dibayangkan jika 112 orang itu
minimal mengajukan single entry, berapa pemasukan mereka perharinya.
Antrian di loket pengajuan visa |
Proses pengajuan sangat dokumen ini sebenernya sangat cepat,
jadi walaupun nomor antrian 112 tapi ga nunggu lama. Ketika nomor saya
dipanggil petugas memeriksa kelengkapan dokumen, memeriksa paspor saya dan
bilang bahwa saya belum bisa mengajukan multiple visa korea karena saya hanya pernah satu
kali ke Korea (padahal sudah 2x tapi hanya ada satu visa korea karena saya
menggunakan visa Jepang untuk kunjungan kedua) Tapi ketika saya bilang saya
PNS, dia cuma mengatakan “Ooooo mbaknya PNS”, lalu dia meminta fotokopi SK yang
sudah saya lampirkan dibagian belakang.
Semua dokumen yang sudah saya siapkan
diambil oleh petugas dan membayar biaya visa di loket yang sama sebesar Rp.
1.224.000,- (pertanggal 9 April 2018 pembayaran biaya visa melalui KEB Hana
Bank yang telah ditentukan, dan biaya naik menjadi Rp. 1.242.000,-) kemudian diminta mengambil paspor keesokan harinya pada
pukul 4 sore. Sebelumnya saya juga sempat nanya ke mbak petugasnya, emang harus
minimal berapa kali ke korea buat ngajuin multiple visa korea? katanya sih minimal 2x lah biar
lebih yakin (padahal kan yah di website kedutaan minimal 1x doank) sesuai di web Kedutaan ini
Bisa pulang kampung kapan aja :)) |
Untuk persyaratan multiple visa korea sih kurang lebih sama dengan pengajuan
single entry, intinya agar kedutaan percaya bahwa tujuan kita kesana jelas.
1.
Form aplikasi visa
2. Pasfoto 4 x 6 terbaru 2 lembar latar putih, satu
lembar ditempel di form aplikasi.
3. Paspor dan fotokopinya, fotokopi paspor lama juga
kalau udah banyak capnya.
4.
Surat keterangan kerja dalam bahasa Inggris
5.
Rekening Koran 3 bulan terakhir dan referensi
bank
6.
SPT Tahunan, karena waktu itu baru bulan Januari
dan belum lapor yang tahun 2018 jadi saya cuma melampirkan SPT tahun 2017,
yaitu print SPT tahunan dari website DJP Online, fotokopi lembar A2 dari bendahara kantor yang biasanya
jadi acuan buat isi SPT, dan print email bukti penyampaian SPT tahunan melalui
e-filling.
7.
Fotokopi SK pangkat terakhir, dan fotokopi kartu
pegawai yang telah dilegalisir
semuanya dokumen di steples dengan rapi dan disusun sesuai
urutan. Sekarang persyaratannya semakin sedikit namun lebih strict.
Keesokan harinya sekitar pukul 3 siang saya kembali ke Kedutaan,
ternyata deket banget dari Pomelotel, tinggal jalan kaki kedepan dan ngelewatin
RS. Mitra. Loket pengambilan paspor/visa dibuka mulai pukul 2 siang, kita
tinggal meletakkan bukti tanda terima didepan loket kemudian nama kita akan
dipanggil oleh petugas. Saya mulai ngga enak hati saat orang-orang yang datang
setelah saya justru namanya lebih dahulu dipanggil, bahkan saya sudah pasrah
seandainya visa saya ditolak atau diturunkan statusnya menjadi single entry. Sepenglihatan
saya, semua yang ambil paspor pada hari itu tidak ada yang visanya ditolak.
Alhamdulillah,
setelah hampir 1 jam menunggu nama saya dipanggil juga, dan mbak petugasnya bilang “mbak, multiple visa korea kan? dicek dulu
mbak kalau ada yang salah”. Sepanjang jalan dari Kedutaan sampe hotel saya cuma
bisa mesem-mesem sendirian, Kyuhyun…. aku datanggggg!!!